Put Your Backlink Here

LightBlog
LightBlog

Jumat, 26 Februari 2016

Impian Angsa Kecil

Impian Angsa Kecil

Impian Angsa Kecil

Di sebuah danau yang tenang, di bawah langit biru yang cerah, hiduplah seekor angsa kecil bernama Lulu. Bulu-bulunya belum seputih induknya, dan sayapnya masih terlalu pendek untuk terbang jauh.

Setiap hari, Lulu melihat burung-burung lain terbang tinggi di langit — menari bersama awan, berputar, lalu melayang bebas. Ia memandangi mereka dengan mata berbinar.

“Aku juga ingin terbang tinggi seperti mereka,” katanya pada dirinya sendiri.

Namun setiap kali ia mencoba mengepakkan sayapnya, tubuhnya hanya melompat sedikit lalu jatuh kembali ke air.
“Lulu, sabarlah,” kata ibunya lembut. “Suatu hari kau juga akan terbang tinggi. Tapi sekarang, tugasmu adalah belajar dan tumbuh.”

“Tapi Ibu,” kata Lulu dengan wajah murung, “aku ingin terbang sekarang.”

Ibunya tersenyum dan mengelus kepala kecilnya. “Semua makhluk punya waktu masing-masing, Nak. Bahkan matahari pun tak bisa bersinar sebelum pagi tiba.”


Hari demi hari, Lulu berlatih. Ia berenang setiap pagi untuk menguatkan sayapnya. Kadang ia jatuh, kadang ia tertawa sendiri. Ada kalanya ia ingin menyerah.

Suatu sore, teman-temannya yang lain — bebek-bebek kecil — mengejeknya.
“Haha! Angsa yang ingin terbang tinggi tapi malah nyemplung lagi!”
Lulu menunduk malu. Air matanya hampir jatuh. Tapi di dalam hatinya, ada suara kecil yang berkata:

“Jangan berhenti, Lulu. Teruslah mencoba.”


Musim berganti. Hari-hari terasa panjang, tapi Lulu tidak menyerah. Ia terus mengepak, terus belajar, walau hanya sedikit demi sedikit.

Suatu pagi yang cerah, saat embun masih menempel di bulu-bulunya, Lulu merasakan sesuatu berbeda. Sayapnya terasa lebih kuat. Ia menatap langit, mengambil napas panjang, lalu… mengepak!

Kali ini tubuhnya naik lebih tinggi dari biasanya. Ia terkejut — tapi juga bahagia! Ia mengepak lagi dan lagi, hingga akhirnya... terbang!

Angin menyapa wajahnya, danau tampak kecil di bawah sana. Lulu berteriak gembira,
“Aku terbang! Aku benar-benar terbang!”

Dari bawah, ibunya menatap dengan bangga. “Lihatlah anakku,” bisiknya. “Ia tak lagi hanya bermimpi — ia sudah menjadikannya nyata.”


Sejak hari itu, Lulu menjadi angsa yang paling rajin membantu teman-temannya belajar berenang dan mengepak. Ia berkata,
“Jangan takut gagal. Aku dulu juga sering jatuh. Tapi setiap kali jatuh, aku belajar sesuatu.”

Dan setiap malam, sebelum tidur, Lulu menatap langit penuh bintang dan tersenyum.

“Terima kasih, Tuhan,” katanya pelan.
“Karena aku belajar bahwa impian tidak tumbuh dari keajaiban, tapi dari keberanian untuk tidak menyerah.”


🌿 Pesan Moral:
Setiap anak memiliki waktunya sendiri untuk tumbuh dan berhasil. Jangan pernah menyerah, karena kegigihan hari ini adalah sayap untuk terbang di hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Live Streaming

LightBlog